Minggu, 10 April 2016

Inspirasi dari Film Pendidikan










  The Teacher’s Diary ”
Sebuah film pendidikan yang membangkitkan motivasi, membuat kita bersukur, dan semangat mengajar maupun diajar ditengah kekurangan fasilitas dan kurangnya perhatian terhadap pentingnya pendidikan. Bermula dari seorang guru yang agak sedikit tomboi dan memiliki tatoo yang tidak mau ia hapus karena harus mengajar di sekolah elit dengan ketatnya peraturan yang ada. Dia melamar sebagai tenaga pengajar di sebuah sekolah pelosok di negara Thailand.  
Dan petualang dengan dunia baru, dimulai disini ...
lanjutkan membaca >>
 Sang guru kemudian pergi ke lokasi  mengajar yang tempatnya agak jauh, jauh dari semua akses dan bayangkan ! untuk mendapatkan sinyal yang stabil ibuguru harus keliling dengan perahu kayu bermesin. Sampailah ia pada sebuah gubuk kecil berukuran kira-kira 16 x 5 m, namun dalam keadaan mengapung karna perkampungan tempat sekolah tersebut berada tepat di atas sebuah danau dan hampir semua penduduknya berprofesi sebagai kuli ojek kapal dan nelayan demi memenuhi kebutuhan sehari hari.
Awalnya semuanya terasa asing, bagaimana tidak 2 orang perempuan di tempat yang entah berantah mengajar murid yang sama sekali tak pernah terfikirkan untuk mengenyam pendidikan dan hanya bermain sambil membantu orang tua mereka mencari ikan di danau.
Berbagai hal dilalui oleh kedua  Bu guru tersebut hingga susah, senang, kesepian, dan takut. Hingga salah seorang dari mereka mengundurkan diri dari kontrak karna tidak tahan akan keadaan di sana, dan tinggal seorang bu guru, ia adalan bu Ann.
Di luar ekspektasi bu Ann yang menerapkan metode belajar  sambil bermain melahirkan berbagai minat dan harapan baru bagi murid-muridnya. Mulailah mereka belajar bagaimana menghitung, membaca, sampai menulis dan mengeja nama mereka masing masing.
Tahun pertama yang begitu sulit di lalui bu Ann dengan menuai hasil yang manis, ketika para murid telah menyelesaikan pelajaran semesternya, kemudian mereka melaksanakan ujian di sekolah umum yang ada di kota. Dan hampir semua murid lulus.
Mengingat realita hidup yang dialami bu Ann, dia telah menuangkan kisah hidupnya ini dalam sebuah catatatnya atau Diari yang menjadi cikal bakal film ini. Eeitss… ! tunggu dulu. Belum berhenti di sini, film ini juga diramu dengan kisah cinta yang dialami bu Ann, terlebih setelah beberapa tahun mengajar ia ditarik mengajar di kota bersama pacarnya kala itu.
Lalu bagaimana nasib anak-anak yang ada di sekolah terapung ? ternyata ada yang melamar menjadi guru Shon namanya, dia menggantikan Bu Ann. namun bertolak belakang dengan skill nya sebagai seorang mantan pegulan ASEAN game yang tidak mendapatkan begitu banyak prestasi. tentu terasa berbeda dengan cara mengajar bu Ann yang menyenangkan, dikarenakan tidak ada kemampuan mengajar yang memadai Pak Shon terbilang begitu egaliter terhadap anak didiknya yang menyebabkan persoalan baru, anak-anak mulai malas dan tidak se antusias ketika bersama Bu Ann.
Melihat keadaan ini, pak Shon tidak putus asa dan mencoba mencari cara agar minat belajar para murid lebih baik. Sehingga pada pagi hari yang cerah ketika ia menyiapkan kelas yang akan segera dimulai. Tak sengaja tangannya yang menghapus papan tulis menjatuhkan sebuah buku catatan atau Diary yang tidak lain adalah milik Bu Ann, yang berisi unek-unek dari awal Bu Ann datang ke sekolah apung untuk mengajar, lengkap dengan isi hati yang dicurahkan dalam buku tersebut. Dari sana pak shon belajar banyak bagaiman memanajemen kelas yang baik dan menyenangkan. Dan siapa yang menduga minat para murid untuk kembali bersekolah tumbuh kembali.

Berkat buku diari yang ditinggalkan pemiliknya Bu Ann, dalam diri pak shon mulai muncul ketertarikan dan ingin menemui Bu Ann secara langsung, dalam benaknya seperti apakah Bu Ann, bagaimana keadaannya, dan sedang apa dia sekarang. Lalu pak shon memutuskan ke kota dan bertanya kepada kepala sekolah tempat ia melamar kerja. Dari sana ia mendapatkan alamat dan sekolah tempat Bu Ann mengajar.
Sesampainya di sekolah tersebut, ia banyak menemukan guru perempuan, namun tak satupun yang punya tatoo seperti foto penanda yang ditinggalkan di sekolah terapung, hal itu berguna  sebagai penanda bila nanti bertemu dengan Bu Ann. Hingga sebenarnya pak Shon telah berada di depan Bu Ann dan mereka saling menatap namun pada saat itu mereka belum mengenali, karna Bu Ann telah menghilangkan tatoo ditangannya dan pak shon tak dapat memastikan tanpa tatoo itu. Dengan rasa menyesal pak Shon kembali ke sekolah terapung.
Beberapa minggu setelah Pak shon mencoba menemui Bu Ann. Ternyata Bu Ann telah keluar dari sekolah elite tempat ia mengajar dan memilih kembali ke sekolah terapung untuk kembali mengajar. Kembali ia temui kepala sekolah di kantornya, berniat untuk mengajar kembali, Bu Ann bertanya perihal siapa yang menggantikannya mengajar di sekolah terapung saat ia pergi. Dari sanalah oleh kepala sekolah, Pak shon dikenalkan kepada Bu Ann bagaimana profilenya. Bu Ann tersipu malu setelah mengatahui Pak Shon juga pernah bertanya perihal dirinya. selepas itu Bu Ann berniat pergi ke sekolah berhaarap bertemu dengan sosok Pak Shon… bagaimana kelanjutan ceritanyaa… ???????
Langsung sajaa ke TEKAPE… maksudnya nonto filmnya… :D
#bagi para pembaca , karna dalam postingan ini saya hanya membahas dengan sudut pandang saya saja…  mohon maaf yah.. ada banyak kelebihan atau kekurangan cerita yang saya paparkan..
by the way … Thank You…for Reading…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2009 Secarik Kertas All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.