“ The Teacher’s Diary ”
Sebuah film
pendidikan yang membangkitkan motivasi, membuat kita bersukur, dan semangat
mengajar maupun diajar ditengah kekurangan fasilitas dan kurangnya perhatian
terhadap pentingnya pendidikan. Bermula dari seorang guru yang agak sedikit
tomboi dan memiliki tatoo yang tidak mau ia hapus karena harus mengajar di
sekolah elit dengan ketatnya peraturan yang ada. Dia melamar sebagai tenaga
pengajar di sebuah sekolah pelosok di negara Thailand.
Dan petualang dengan dunia baru, dimulai disini
...
lanjutkan membaca >>
Sang guru
kemudian pergi ke lokasi mengajar yang
tempatnya agak jauh, jauh dari semua akses dan bayangkan ! untuk mendapatkan
sinyal yang stabil ibuguru harus keliling dengan perahu kayu bermesin. Sampailah ia pada sebuah gubuk kecil berukuran kira-kira 16 x 5 m,
namun dalam keadaan mengapung karna perkampungan tempat sekolah tersebut berada
tepat di atas sebuah danau dan hampir semua penduduknya berprofesi sebagai kuli
ojek kapal dan nelayan demi memenuhi kebutuhan sehari hari.
Awalnya semuanya
terasa asing, bagaimana tidak 2 orang perempuan di tempat yang entah berantah
mengajar murid yang sama sekali tak pernah terfikirkan untuk mengenyam
pendidikan dan hanya bermain sambil membantu orang tua mereka mencari ikan di
danau.
Berbagai hal
dilalui oleh kedua Bu guru tersebut
hingga susah, senang, kesepian, dan takut. Hingga salah seorang dari mereka
mengundurkan diri dari kontrak karna tidak tahan akan keadaan di sana, dan
tinggal seorang bu guru, ia adalan bu Ann.
Di luar
ekspektasi bu Ann yang menerapkan metode belajar sambil bermain melahirkan berbagai minat dan
harapan baru bagi murid-muridnya. Mulailah mereka belajar bagaimana menghitung,
membaca, sampai menulis dan mengeja nama mereka masing masing.
Tahun pertama
yang begitu sulit di lalui bu Ann dengan menuai hasil yang manis, ketika para
murid telah menyelesaikan pelajaran semesternya, kemudian mereka melaksanakan
ujian di sekolah umum yang ada di kota. Dan hampir semua murid lulus.
Mengingat
realita hidup yang dialami bu Ann, dia telah menuangkan kisah hidupnya ini
dalam sebuah catatatnya atau Diari yang menjadi cikal bakal film ini. Eeitss… !
tunggu dulu. Belum berhenti di sini, film ini juga diramu dengan kisah cinta
yang dialami bu Ann, terlebih setelah beberapa tahun mengajar ia ditarik
mengajar di kota bersama pacarnya kala itu.
Lalu bagaimana
nasib anak-anak yang ada di sekolah terapung ? ternyata ada yang melamar
menjadi guru Shon namanya, dia menggantikan Bu Ann. namun bertolak belakang
dengan skill nya sebagai seorang mantan pegulan ASEAN game yang tidak
mendapatkan begitu banyak prestasi. tentu terasa berbeda dengan cara mengajar
bu Ann yang menyenangkan, dikarenakan tidak ada kemampuan mengajar yang memadai
Pak Shon terbilang begitu egaliter terhadap anak didiknya yang menyebabkan
persoalan baru, anak-anak mulai malas dan tidak se antusias ketika bersama Bu
Ann.
Melihat keadaan
ini, pak Shon tidak putus asa dan mencoba mencari cara agar minat belajar para
murid lebih baik. Sehingga pada pagi hari yang cerah ketika ia menyiapkan kelas
yang akan segera dimulai. Tak sengaja tangannya yang menghapus papan tulis
menjatuhkan sebuah buku catatan atau Diary yang tidak lain adalah milik Bu Ann,
yang berisi unek-unek dari awal Bu Ann datang ke sekolah apung untuk mengajar,
lengkap dengan isi hati yang dicurahkan dalam buku tersebut. Dari sana pak shon
belajar banyak bagaiman memanajemen kelas yang baik dan menyenangkan. Dan siapa
yang menduga minat para murid untuk kembali bersekolah tumbuh kembali.
Berkat buku
diari yang ditinggalkan pemiliknya Bu Ann, dalam diri pak shon mulai muncul
ketertarikan dan ingin menemui Bu Ann secara langsung, dalam benaknya seperti
apakah Bu Ann, bagaimana keadaannya, dan sedang apa dia sekarang. Lalu pak shon
memutuskan ke kota dan bertanya kepada kepala sekolah tempat ia melamar kerja.
Dari sana ia mendapatkan alamat dan sekolah tempat Bu Ann mengajar.
Sesampainya di
sekolah tersebut, ia banyak menemukan guru perempuan, namun tak satupun yang
punya tatoo seperti foto penanda yang ditinggalkan di sekolah terapung, hal itu
berguna sebagai penanda bila nanti
bertemu dengan Bu Ann. Hingga sebenarnya pak Shon telah berada di depan Bu Ann
dan mereka saling menatap namun pada saat itu mereka belum mengenali, karna Bu
Ann telah menghilangkan tatoo ditangannya dan pak shon tak dapat memastikan
tanpa tatoo itu. Dengan rasa menyesal pak Shon kembali ke sekolah terapung.
Beberapa minggu
setelah Pak shon mencoba menemui Bu Ann. Ternyata Bu Ann telah keluar dari
sekolah elite tempat ia mengajar dan memilih kembali ke sekolah terapung untuk
kembali mengajar. Kembali ia temui kepala sekolah di kantornya, berniat untuk
mengajar kembali, Bu Ann bertanya perihal siapa yang menggantikannya mengajar
di sekolah terapung saat ia pergi. Dari sanalah oleh kepala sekolah, Pak shon
dikenalkan kepada Bu Ann bagaimana profilenya. Bu Ann tersipu malu setelah
mengatahui Pak Shon juga pernah bertanya perihal dirinya. selepas itu Bu Ann
berniat pergi ke sekolah berhaarap bertemu dengan sosok Pak Shon… bagaimana kelanjutan
ceritanyaa… ???????
Langsung sajaa ke TEKAPE… maksudnya nonto filmnya… :D
Langsung sajaa ke TEKAPE… maksudnya nonto filmnya… :D
#bagi para pembaca , karna dalam postingan
ini saya hanya membahas dengan sudut pandang saya saja… mohon maaf yah.. ada banyak kelebihan atau
kekurangan cerita yang saya paparkan..
by the way … Thank You…for Reading…
by the way … Thank You…for Reading…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar